Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Diet Vegan Yang Damai - Seutas Benang Merah di Antara Semua Guru Tercerahkan - Bagian ke-1 dari 4 seri

2018-10-31
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Agama Budha murni berdasarkan pada gagasan universal welas asih untuk semua kehidupan. Menurut Budhisme, makhluk hidup akan terlahir kembali sbg makhluk hidup lain, dng demikian semua makhluk hidup saling berhubungan. Budha Shakyamuni pernah mengajarkan vegetarisme sebagai sebuah komponen penting dan kunci dalam welas asih. Sang Budha menyatakan dalam Sutra Mahayana Mahaparinirvana, bahwa “memakan daging memadamkan benih welas asih yang besar”, menambahkan bahwa semua itu dan sgl jenis konsumsi daging dan ikan, bahkan hewan - hewan yang sudah mati, adalah dilarang.

Selain itu engkau harus mengajari manusia duniawi yang berlatih Samadhi untuk tidak membunuh. Ini disebut ajaran Sang Buddha yang mendalam dari tindakan kedua yg menentukan. Karena itu, Ananda, jika pembunuhan tidak dihentikan, latihan dyana-samadhi seperti menutup telinga seseorang sambil menangis dengan harapan bahwa orang tidak akan mendengar suara seseorang, atau seperti coba menyembunyikan sesuatu yg sudah terkena pandangan penuh. Semua Bhikkhu yang hidup murni dan semua Bodhisattva selalu menahan diri bahkan berjalan di atas rumput; bagaimana mereka bisa setuju untuk menumbangkannya? Lalu bagaimana bisa mereka yang berlatih welas asih besar memakan daging dan darah dari makhluk2 hidup? Jika bhikhu tidak memakai pakaian yg dari sutra (China), sepatu bot kulit dan bulu lokal, dan menahan diri berkonsumsi susu, krim dan mentega, mereka benar2 akan dibebaskan dari duniawi; setelah membayar hutang mereka sebelumnya, mereka takkan bertransmigrasi dalam tiga alam keberadaan. Kenapa? Karena dengan mamakai produk hewani, orang menciptakan penyebab (yang selalu diikuti oleh efek), sama seperti pria yang makan sereal ditanam di tanah dan kakinya tidak bisa meninggalkan tanah. Jika orang bisa (kontrol) tubuh dan pikirannya dan dengan berpantang makan daging hewan dan memakai produk hewani, Aku katakan dia akan benar-benar dibebaskan. Ajaranku ini adalah dari Sang Buddha sedangkan yang lainnya adalah dari iblis jahat.”

Sutra Surangama dengan jelas menggambarkan konsekuensi yang mengerikan bagi pemakan daging, dan menjelaskan secara detil kenapa tanpa melukai dan tanpa pembunuhan hrs dijunjung tinggi oleh mereka yg berlatih pencerahan dan Kebuddhaan. Untuk biarawan pemula yang berkemauan lemah yang tinggal di suatu tempat dimana tidak ada sayuran tumbuh, Sang Buddha mengatakan dia menggunakan kekuatan spiritual belas kasih untuk menyediakan Brahmana dengan daging ilusi. Namun, Sang Buddha secara tegas melarang penumpahan darah demi makanan. Dalam sebuah kutipan dari Sutra Lankavatara, Sang Buddha menginstruksikan muridnya Mahamati, seorang Bodhisattva-Mahasattva, tentang “pahala tidak memakan daging dan keburukan memakan daging.”
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android